MAMUJU, Lentera Sulbar.COM — Ketua DPRD Sulbar St. Suraidah Suhardi mengaku akan segera melakukan pemantauan terhadap pembangunan Gedung Bunker Radioterapi RSUD Sulbar yang dibangun oleh PT. Sultana Anugrah menggunakan anggaran sebesar Rp19,4 miliar.
Hal ini diungkapkan St. Suraidah usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Mamuju ke 484 tahun di Aula Kantor DPRD Mamuju, Minggu, 14 Juli 2024.
Suraidah juga meminta PT. Sultana Anugrah agar segera melakukan perbaikan terhadap ambruknya plafon Gedung Bunker Radioterapi RSUD Sulbar yang belum diresmikan itu.
“Tentu itu masih menjadi tanggung jawab pelaksana ya, sebelum diserah terimakan. Sehingga diharapkan yang mengerjakan segera memperbaikinya sebelum dilakukan penyerahan,” ujar Suraidah.
Suraidah mengaku bahwa Gedung Bunker Radioterapi akan menjadi perhatiannya, karena Ia tidak ingin bangunan itu hanya membuang-buang anggaran saja.
“Tentu ini akan menjadi perhatian bagi kami. Karena kita ingin bangunan ini tidak hanya membuang-buang anggaran tetapi bisa berkesinambungan sehingga diharapkan dikerjakan dengan baik. Karena jika pekerjaannya asal-asalan maka akan berurusan dengan Kejati Sulbar,” tambahnya.
Untuk memastikan apakah pembangunan Gedung Bunker Radioterapi sudah sesuai standar, Suraidah segera turun untuk memantau langsung seperti apa pekerjaannya dilapangan. Bangunan ini harus dikerjakan dengan kualitas tinggi, karena mengandung radiasi.
“Kami juga akan turun sendiri ke Gedung Bunker untuk melihat langsung dan memantau seperti apa pekerjaannya, apakah bangunan itu sudah aman dari radiasi atau seperti apa. Apakah pembangunannya sudah sesuai dan sudah aman dari radiasi,” pungkas Suraidah.
Diketahui, anggaran proyek Gedung Bunker Radiotherapi RSUD Sulbar ini sebesar Rp19,4 miliar. Menurut Ridwan, luas bangunan Bunker Radiotherapi ini sekitar 20 meter dan hanya satu lantai.(Dion)