Mamuju, Lentera Sulbar.Com- Dinas Kelautan dan Perikanan ( DKP ) Provinsi Sulbar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah ( TPID ) melakukan rapat evaluasi dan monitoring ( Monev ) di Kantor DKP Provinsi Sulbar, Kamis (4/1/2024).
Rapat tersebut dipimpin langsung Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar, Khaeruddin Anas. Dihadiri seluruh anggota tim TPID Pemprov Sulbar yaitu Karo Ekbang, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perindagkop UKM, Kabid Dinas TPHP ( Pertanian ).
Selain itu, juga hadir Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, dan Bulog Cabang Mamuju.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri hadir selaku narasumber memaparkan bahwa berdasarkan data bulan Desember hingga Januari 2024, Sulbar merupakan provinsi ketiga terbaik secara nasional dalam pengendalian inflasi, yakni sebesar 1,8 persen.
Tina Wahyufitri menyebut ada tiga komuditas penyumbang inflasi yakni cabe rawit, cabe merah dan bawang merah.
“Sedangkan tiga komuditas penyumbang deflasi yakni, ikan bandeng, ikan cakalang dan ikan layang,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Dinas Ketahanan Pangan Sulbar dan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar juga turun melakukan intervensi gerakan pangan murah yang dilakukan di taman baca Karema dan pasar Sentral Mamuju dan pasar baru.
“Gerakan pangan murah ini betul-betul membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya,” ujarnya.
Sementara Khaeruddin Anas mengatakan, pada rapat tersebut dibahas bahwa Februari 2024 bertambah satu kabupaten selain Mamuju yaitu Majene menjadi daerah penilaian inflasi. Sebagai upaya untuk meningkatkan pengendalian inflasi yang masih terkendala seperti, masih kurang optimalnya keterlibatan pemerintah kabupaten dalam kegiatan intervensi harga pangan di pasar-pasar tradisional.
Juga data yang tidak lengkap dari Kabupaten Majene, dan masih kurangnya penyampaian informasi ke publik terkait kegiatan intervensi harga pangan di pasar dan pasar murah.
“Sehingga ini akan menjadi perhatian lebih lanjut di seluruh Tim TPID Provinsi,” ujarnya.
“Juga disepakati untuk peningkatan koordinasi antar tim pengendali dan semangat kebersamaan dalam penanganan pengendalian inflasi,” sambungnya.(Dion).