Nyaris Ricuh Saat Lapak Pedagang Buah di Pasar Baru Mamuju Dibongkar

banner 468x60

MAMUJU,LenteraSulbar.Com-Sejumlah pedagang buah yang berada di pasar baru Mamuju,Sulawesi Barat menolak lapak mereka dibongkar. Akibatnya saat sejumlah aparat Satpol PP dan Dinas Perdagangan Mamuju turun kelokasi nyaris ricuh.

Beruntung aparat kepolisian yang berpakaian preman berada dilokasi menenangkan para pedagang dan personel Satpol PP. Sehingga tidak berlanjut keributan.

Read More
banner 300x250

Heru Purnomo selaku kordinator pedagang mengaku tidak menolak untuk direlokasi. Namun kondisi
masyarakat saat ini kondisi sulit dan susah mencari lapangan pekerjaan.

“Saya selaku kordinator mau mengatakan bahwa saat ini rakyat dalam keadaan sulit. Kalau memang pemerintah mau ada etikat baik untuk mengatur silakan mengatur tapi secara proporsional. Jangan main gusur-gusur tidak ada tempat yang disiapkan mereka,” katanya saat ditemui di lokasi.

Heru menegaskan pihaknya bersama para pedagang akan tetap bertahan untuk menolak membongkar lapak mereka. Sebelum pemerintah menyediakan lapak untuk mereka tempati kembali berjualan.

“Kami tetap akan mempertahankan tempat ini,” ujarnya.

Heru berharap pemerintah memberikan solusi karena sesuai hasil rapat di kantor Bupati Mamuju beberapa waktu lalu bahwa nantinya pedagang akan direlokasi ketempat yang lebih layak.

“Relokasi dalam artian kata ini adalah pemerintah memberikan fasilitas kepada masyarakat atau rakyat. Khususnya pedagang yaitu, tempat-tempat yang layak tidak seperti seekor kambing yang dilepaskan dari kandang langsung kelapangan silakan makan semau mu. Kan tidak seperti itu. Pemerintah kan pengatur dalam hal ini sebagai pemerintah yakni, Dinas Perdagangan Mamuju,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Mamuju, Abd Syahid Pattoeng mengatakan sebanyak 48 pedagang yang menjual sepanjang jalan Andi Makkasau dan jalan Pababari akan direlokasi ketempat yang sudah disiapkan yang berada di kompleks pasar baru depan masjid.

“Karena gedung pusat oleh-oleh akan kita fungsikan kembali. Makanya kita relokasi pedagang yang ada di depan karena mengganggu keindahan. Itu pun kita relokasi tak jauh dari gedung pusat oleh-oleh,” ujarnya.

Menurutnya keberadaan mereka saat ini dilokasi bersama Satpol PP hanya memantau pedagang untuk membongkar sendiri lapaknya.

“Kami datang hari ini bersama OPD terkait hasil kesepakatan yang kita bangun antara pemerintah daerah dengan pedagang. Bahwa batas akhir pembongkaran mereka tanggal 15 Mei 2023 hari ini tepatnya. Dan saya lihat teman-teman pedagang sudah sebagian membongkar,” ujarnya.

Puluhan aparat Satpol PP dan Dinas Perdagangan Mamuju berada diarea pembongkaran tersebut.

“Ini batas akhir kita kasih kesempatan kepada para pedagang untuk membongkar lapaknya sesuai hasil kesepakatan bersama perwakilan pedagang waktu rapat di kantor DPRD Mamuju beberapa waktu lalu,” ujar kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Mamuju, Edi Suryanto saat ditemui dilokasi pembongkaran.

Menurutnya keberadaan personel Satpol PP Mamuju di lokasi saat ini hanya sebatas memantau saja para pedagang untuk membongkar sendiri lapaknya.

“Jadi kalau besok masih ada lapak yang belum dibongkar. Maka kami akan turun langsung membongkarnya,” ujarnya.

 

 

 

 

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *