MAMUJU,LenteraSulbar.Com-Kisah pilu dialami lima anak yatim piatu yang tinggal di Dusun Saludango, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju ,Sulawesi Barat.
Kelima anak yatim piatu tersebut yakni Fitriaini (15), Ahmad (10), Akbar (7), Sabila (5) dan Ilham (3)
mereka tinggal bersama kakeknya Badurasi (60) dan neneknya Musniati (61) yang sudah tua renta. Mereka bertujuh tinggal digubuk berukuran 2×3 meter persegi dengan seadanya tanpa kasur, dinding dan alat penerang listrik.
Ketua Relawan Merah Putih Kalukku Marhama mengatakan bahwa kondisi mereka sangat miris dan memprihatinkan. Pasalnya mereka sudah bertahun-tahun tinggal di gubuk yang kondisinya tak layak huni.
Kata Marhama untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya mereka menggarap lahan yang dipinjam
untuk ditanami sayuran dan jagung.
“Dari hasil sayuran yang ditanam dia belikan beras untuk kebutuhan sehari-harinya,” ujarnya, Kamis (6/4/2023).
Dikatakan bahwa orang tuanya mereka meninggal tahun 2022 kemarin, hanya berselang tiga hari bapaknya meninggal disusul ibunya.
“Sebelum ramadhan tahun kemarin orang tuanya (ibu-bapaknya) meninggal. Saat ini mereka tinggal bersama kakek dan neneknya,” terangnya.
Kata Marhama mereka berharap selain bantuan kebutuhan sehari-hati berupa sembako dan pakaian juga berharap ada bantuan tenaga surya untuk digunakan sebagai penerang di rumahnya saat malam hari.
“Harapan besar itu neneknya ada bantuan tenaga surya mini untuk digunakan sebagai penerang di rumahnya. Dan juga didindingkan bagian depan rumahnya karena tidak ada dindingnya,” ujarnya.
Musniati (61) mengaku cucu pertama dan kedua harus mengubur mimpi dan cita-citanya sebab tidak bisa lagi melanjutkan pendidikannya.
“Bagaimana mau sekolah untuk makan sehari-hari saja kita masih susah,” ucap Musniati.
Untuk diketahui orang tua anak yatim piatu tersebut berasal dari Tinambung, Polman. Mereka datang mengadu nasib dan sudah hampir sepuluh tahun menetap di Kalukku, Mamuju.